https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Penggunaan alat-alat tradisional semakin menurun. Kebanyakan telah diganti oleh peralatan modern. - potretbogor.com.blogspot.com
HEADLINES NEWS :
REDAKSI

Penggunaan alat-alat tradisional semakin menurun. Kebanyakan telah diganti oleh peralatan modern.

Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Sabtu, 30 Januari 2021 | 20.04

Ciseeng - Namun berbeda di Kampung Parigi, Desa Parigimekar, Kecamatan Ciseeng. Di sana masih ada warga menggunakan perkakas tradisional. Musababnya, banyak ditemukan perajin besi.

Selain peternak ikan hias, banyak juga yang memilih pandai besi sebagai profesi utama sebagian warga. Hampir di setiap sudut kampung ditemukan bengkel pembuatan golok, parang, arit, dan perkakas lainnya.



Salah satu warga Kampung Parigi, Atang (50) mengaku sudah lama bekerja di tempat pembuatan golok. Bengkel tempatnya bekerja ini turun-temurun dari pendahulunya yang tidak diketahui sejak kapan dimulainya.

“Kami hanya meneruskan dari pendahulu dan semua yang kerja di sini asli kampung sini,” terangnya kepada Potret Bogor.

Target Atang per hari membuat 20 parang dan golok. Sementara di bengkel milik dan tempatnya bekerja terdapat dua dapur yang terdiri dari tiga orang pekerja per dapurnya.

Artinya target semua per hari adalah 40 barang. Karena permintaan lebih banyak parang, sejak seminggu yang lalu pembuatan golok ditunda.

Untuk pembuatan satu parang memerlukan waktu sekitar sepuluh menit. Bahan-bahan yang digunakan adalah bekas per mobil. Kemudian dipanskan lalu ditempa menggunakan palu hingga halus. Parang yang dibuatnya didistribusikan ke wilayah Bogor dan Sukabumi.

“Untuk satu minggu biasanya mengirim satu kodi parang. Harga satuan parang berkisar antara Rp25.000 sampai Rp35.000. Sementara untuk satu kodi Rp500.000 sampai R.600.000,” ujarnya.

Walaupun banyak peralatan modern, Atang mengaku pemesanan parang tidak pernah surut. Setiap harinya tetap menghasilkan sesuai target.

Terkadang Ia harus lembur jika pemesanan sangat banyak, Ada juga pemesan satuan yang langsung datang ke bengkelnya, namun sangat sedikit jumlahnya.

Ia bersyukur sampai saat ini masih banyak peminat parang. Ia juga berharap kedepannya jauh lebih baik.Baginya membuat parang merupakan sumber yang mendatangkan uang.

”Saya harapkan kedepannya pemesanan ini semakin hari semakin banyak, karena jika sepi pemasukan buat biaya keluarga pun sedikit,”harapnya. 

Reporter : Beni Kumis
Editing : Igon P
Share this article :

0 komentar:

Silahkan Berikan Komentar Anda

Terimakasih...

PBTV

iwan

PB

 
potret-bogor : Redaksi | redaksi.potret-bogor@gmail.com | Facebook | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Copyright © 2010 - 2020. KingIgon. - All Rights Reserved
potret-bogor.com update berita kita