Bima Arya ‘Pamer’ Bus Kita Trans Pakuan, Lebih Nyaman dan Memudahkan
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Selasa, 02 November 2021 | 10.30
Kota Bogor – Pembenahan transportasi di Kota Bogor terus diakselerasi. Sejumlah program pun direalisasikan, mulai dari rerouting (penggabungan trayek), reduksi (peremajaan) hingga konversi (3 angkot menjadi 1 bus).
Program ini tidak saja untuk mengurangi jumlah angkutan perkotaan (angkot) tapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi warga. Terbaru, Wali Kota Bogor Bima Arya memamerkan Bus Kita Trans Pakuan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bogor dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), seperti apa wujudnya?
Bus berukuran ¾ ini dijadwalkan mengaspal pada 2 November 2021 dengan melayani koridor 5 yang melintasi rute Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah dan Stasiun Bogor. Kemudian dari Stasiun Bogor kembali lagi menuju Ciparigi melalui Jalan Juanda, Sudirman, Pemuda, Warung Jambu, Sholeh Iskandar, Talang, Simpang Pomad.
Berbagai fasilitas disematkan dalam bus medium jenis terbaru Nucleus 5 ini. Secara eksterior yang paling mencolok adalah fasilitas bracket atau rak khusus sepeda yang dipasang pada moncong bus untuk memudahkan para goweser. Bentuknya futuristik ditambah sentuhan desain Batik Bogor.
Pada interior pastinya terpasang pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting system, disability friendly, peralatan keamanan APAR dan pintu emergency. Untuk kapasitas penumpang 35 orang terdiri dari 20 tempat duduk dan 15 berdiri.
Bima Arya mengatakan, Bus Kita Trans Pakuan ini diproyeksikan akan menggantikan angkot-angkot di Kota Bogor dengan sistem konversi. Jadi, 3 unit angkot akan digantikan menjadi 1 unit bus Trans Pakuan jenis ini. Sehingga, dengan hadirnya 49 bus dari BPTJ, maka akan menggantikan 147 angkot sampai akhir tahun 2021.
Reporter : Pri
SMKN 1 Kemang Punya Program ROOTS, Cetak Agen Perubahan
Kemang - Perundungan atau bullying masih menjadi permasalahan yang sering terjadi di kalangan peserta didik di Indonesia. Berbagai macam cara pun dilakukan agar tindak perundungan tidak terjadi pada kalangan sekolah. Seperti yang dilakukan SMK Negeri 1 Kemang lewat program ROOTS.
SMK Negeri 1 Kemang salah satu sekolah penggerak dan sekolah lainnya juga ikut serta melakukan kegiatan sosialisasi Program Anti Perundungan dengan tema ‘Tumbuhkan Toleransi dengan Pertemanan yang Positif’.
Kepala SMK Negeri 1 Kemang, Ujang Tohari, mengatakan bahwa program ROOTS merupakan program pencegahan kekerasan, diskriminasi, dan bullying pada teman sebaya agar menjadikan sekolah sebagai tempat aman dan nyaman.
Program Antiperundungan ini bertujuan agar siswanya menjadi agen perubahan karena maraknya bullying dan cyber bullying pada kalangan peserta didik di sekolah.
”Harapannya para peserta didik memberi contoh perilaku baik juga menumbuhkan toleransi pertemanan yang positif kepada teman-teman di sekolah,” katanya.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini dipilih dengan polling oleh seluruh peserta didik SMK Negeri 1 Kemang. Kemudian terpilih 30 peserta didik yang siap menjadi agen perubahan. Kegiatan ROOTS Indonesia ini akan berlangsung dari Oktober sampai Desember.
Salah seorang peserta agen perubahan, Syalsabilla Arzani, mengaku senang. ”Jadi lebih tahu banyak hal tentang dampak buruknya perundungan.Dan semoga setelah selesai kegiatan ini saya dan para agen perubahan bisa memberikan dampak positif kepada teman-teman sekitar,” harapnya.
Pada puncaknya, para agen perubahan akan membuat hasil karya berupa film pendek, puisi, poster, lagu, juga karya-karya lainnya yang akan ditunjukkan pada Pagelaran Program ROOTS Day yang akan datang.
Reporter : Wis
Terkenal Buah Durian, Desa Bendungan Permudah Akses dengan Bangun Jalan
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Senin, 01 November 2021 | 12.23
Jonggol - Kepala Desa Bendungan Hj.Nemi Nuraeni mengatakan, alokasi program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) kali ini dialokasikan untuk betonisasi jalan di Kp.Ciledug Tengah dengan volume kurang lebih P 1000 M x L 3,00M x T 0,15M dengan menggunakan kualitas beton K 250, begitupun untuk pemburu durian bisa menggunakan akses jalan manapun nantinya karena semua sudah dibeton.
“Pelaksanaan Samisade ini dilaksanakan oleh pihak ke-3 yaitu PT Prayoga Pertambangan dan Energi yang merupakan BUMD Kabupaten Bogor,” jelas Hj.Nemi kepada Potret Bogor.
Masih kata dia, untuk saat ini kualitas beton memang agak bagus walaupun banyak patah retak memanjang dan diharapkan PT Prayoga bisa memperbaiki itu karena masih tanggung jawabnya sebagai pelaksana kegiatan.
“Saya ucapakan banyak terimakasih kepada Bupati Bogor karena program Samisade ini kami bisa menyambungkan akses jalan hingga semua bisa menikmati jalan mulus,” ucapnya.
Dia berharap, untuk program Samisade tahun 2022 nanti Desa Bendungan ingin mengerjakan secara mandiri karena bisa membantu warga sekitar mulai dari tenaga kerjanya warga sekitar dan material batunya bisa memakai warga sekitar dan lainnya juga.
“Untuk saat ini kami limpahkan semua kepada PT PPE adapun nanti jika ada pengecekan dari Inspektorat atau BPK kami harapkan PT PPE juga ikut hadir untuk menjelaskan karena sebagai pelaksana kegiatan,” pungkasnya.
Reporter : Wis
Simpang Jampang-Bomang Jadi Titik Macet Baru
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Minggu, 31 Oktober 2021 | 09.05
Kemang - Persoalan kemacetan yang kerap terjadi di Simpang Jalan Jampang-Bomang di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, mulai mendapat perhatian dari sejumlah pihak berwenang dalam mengatur lalu lintas.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kemang, Polres Bogor, AKP Edwin Riswandi, mengatakan, sebagai upaya mencari solusi dari kemacetan tersebut, pihaknya telah mengajukan rujukan pembuatan surat pada instansi terkait untuk pemasangan rambu alat pengatur lalu lintas.
Kami sudah dengar dan sampaikan keluhan masyarakat terkait kemacetan tersebut,’’ kata Edwin kepada Metropolitan, kemarin.
Edwin menuturkan, sebelumnya sudah dilakukan penutupan Jalan Bomang menggunakan portal dan guadril, tetapi masyarakat kurang disiplin dan masih banyak yang melanggar. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan pengadaan alat rambu lalin.
“Pihak Unit Lantas Polsek Kemang sebagai pelaksana pengaturan lalu lintas di lokasi tersebut mengaku cukup kewalahan mengatur intensitas lalin tanpa adanya sarana dan prasarana,’’ terangnya.
Terlebih, Edwin mengaku padatnya pengguna kendaraan bermotor menjelang akhir pekan, terutama sore hari. Sampai-sampai petugas rutin berada di lokasi dan itu sangat menguras tenaga, waktu dan pikiran. “Volume kendaraan yang melintas sangat tinggi. Terlebih, jumlah anggota kami juga terbatas,” terang Edwin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Ade Yana, menuturkan, belum adanya traffic light dan lainnya di lokasi tersebut lantaran Jalan Bomang memang belum selesai dikerjakan dan belum resmi digunakan.
Terkait pengaturan lalu lintas, Ade Yana menjelaskan bahwa petugas Dishub di lokasi hanya membantu tugas pihak kepolisian dalam hal ini Polantas. “Itu sesuai isi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Aangkutan Jalan. Hal ini juga perlu dipahami, sehingga ada sinergi yang baik. Yang pasti petugas Dishub sudah di lokasi dan membantu agar lalu lintas lancar,” tukasnya.
Camat Parungpanjang Dites Urine, Ini Hasilnya
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Sabtu, 30 Oktober 2021 | 17.12
Parungpanjang - Camat Parungpanjang Icang Aliyudin menjalani tes urine Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor kemarin. Selain camat, pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah kecamatan serta sekretaris desa dan kepala desa turut di tes urin.
“Ini program dari BNNK Bogor, saya dan seluruh pegawai ASN kecamatan Parungpanjang mengikuti tes urine dan hasilnya semuanya negatif, “ungkap Icang kepada Potret Bogor Rabu (27/10/2021)
Sebanyak 57 orang yang terdiri dari ASN pemerintah kecamatan serta sekretaris desa (kdes) dan kepala desa menjalani tes urine barkoba di Aula kantor Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, guna pencegahan dini terhadap peredaran barang haram atau narkoba.
Icang menjelaskan, tes urine ini untuk ASN pemerintah Kecamatan Parungpanjang dari Camat, hingga pegawai kecamatan serta sekretaris desa dan kepala Desa se Kecamatan Parungpanjang.
“Semua ASN di Pemerintah Kecamatan Parungpang termasuk kepala Desa dan sekdes ikut dilibatkan, sebanyak 57 orang dan tidak ada temuan, hasilnya negatif. Tes urine ini fungsinya untuk pencegahan mengkonsumsi atau terkena narkoba, “imbuhnya.
Lanjut Icang menyampaikan, pihaknya sebelum dilakukannya tes urine sudah mengimbau staf jajaran Perintah Kecamatan dan pemerintah desa agar tidak menggunakan narkoba.
“Kita juga was-was, kan peredaran Narkoba di Parungpanjang juga banyak, karena wilayah kita ini perbatasan dengan Tangerang, juga dekat dengan perkotaan. Tapi dari hasil tes urine semua dinyatakan negatif, “pungkasnya.
Reporter : Darwis
Glow KRB Terus Ditolak
Kota Bogor - Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Sunda Menggugat kembali dengan mengepung Balai Kota Bogor, Kamis (28/10). Dalam aksinya mereka menuntut penutupan wisata malam Glow Kebun Raya Bogor (KRB).
Ketua Pemuda Sunda Menggugat, Putra Sungkawa mendesak pembatalan perjanjian kontrak kerja PT.MNR dan BRIN karena tidak sesuai dengan Perpres No. 38 Tahun 2015. ” Kami tetap komitmen menolak GLOW di Kebun Raya Bogor,” katanya.
Demonstran menunggu sikap tegas Wali Kota Bogor Bogor Bima Arya untuk menolak operasinya program Glow di KRB. Karena menurutnya pertunjukan cahaya dengan musik mengganggu ekosistem dan binatang di KRB. Menurutnya, ekosistem, binatang dan tanaman di Kebun Raya Bogor yang selama ini dijaga akan berangsur angsur mengalami pengrusakan.
“Sewaktu kita kecil, setiap sore menjelang magrib warga masih bisa menyaksikan ribuan kelelawar di Kebun Raya Bogor. Sekarang Pemandangan itu sudah tidak ada lagi,” jelasnya.
Ia menegaskan, KRB jangan dikapitalisasi untuk mendulang uang, karena KRB sebagai tempat edukasi publik yang memiliki nilai sejarah. “Harus diingat Kebun Raya ditujukan untuk menjaga kelestarian.
lingkungan sebagai tempat memelihara benih-benih tanaman langka. Selain itu juga merupakan tempat pendidikan dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan. Dan yang terpenting KRB juga sebagai paru paru dunia,” tambahnya.
Untuk itu kata dia, Wali Kota Bogor tidak boleh membiarkan itu terjadi. Dia juga meminta Wali Kota Bogor agar tetap menjaga kepercayaan masyarakat, dengan membatalkan Kontrak Kerja PT. MNR dan BRIN agar segera menutup Glow.
Seiring dengan gelombang aksi yang terus digelorakan warga, Wali Kota Bogor Bima Arya mengambil sikap tegas dalam menyikapi polemik penolakan GLOW Kebun Raya Bogor (KRB). Menindaklanjuti surat dari Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat Nomor: 003/akbj/X/21 tertanggal 12 Oktober 2021 mengenai Penyampaian Aspirasi Penolakan GLOW di Kebun Raya Bogor.
Bima menegaskan, jika sikap Pemkot Bogor memandang bahwa pengembangan dan pengelolaan Kebun Raya Bogor (KRB), harus sejalan dengan karakter dan identitas Kota Bogor sebagai Kota Pusaka yang tidak saja menjaga kelestarian alam tetapi juga warisan budaya.
Masih kata Bima, dalam kegiatan GLOW, Pemkot Bogor telah menerima kajian cepat dari Tim IPB University. Data dari kajian ini menunjukkan bahwa kegiatan GLOW berpotensi memberikan dampak bagi ekosistem, tidak saja di KRB tapi juga di lingkungan di luar KRB dan Kota Bogor pada umumnya.
Pemkot Bogor meminta kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Mitra Natura Raya (MNR) untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap konsep GLOW dan pengelolaan Kebun Raya Bogor bersama-sama dengan pihak IPB University.
“Tak hanya itu, Pemkot Bogor meminta kepada BRIN agar semua kebijakan terkait pengelolaan KRB memperhatikan kearifan lokal dan memperhatikan rekomendasi dari Pemkot Bogor,” papar dia.
Terakhir, sambung Bima, Pemkot Bogor meminta kepada PT MNR untuk menghentikan semua aktivitas GLOW selama proses evaluasi berlangsung.
Sebelumnya, Bima mengatakan, jika sejauh ini Pemkot Bogor belum mengizinkan pembukaan fasilitas publik seperti taman kota, meski kini status Kota Bogor sudah memasuki PPKM Level 2.
“Pembukaan GLOW itu akan diputuskan oleh BRIN dengan sejumlah masukan dari Pemerintah Kota Bogor. Kalaupun ada kabar sudah buka mungkin itu tidak benar. Itu hanya untuk kepentingan riset internal penelitian saja,” tandasnya.
Dansat Brimob Polda Jabar Pimpin Upacara Pengukuhan Danyon B Pelopor
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Selasa, 23 Februari 2021 | 21.06
Lembang - Rotasi kepemimpinan di tubuh Polri merupakan hal yang lumrah, pergantian pejabat ini sebagai bentuk penyegaran di tubuh Polri serta merupakan bentuk regenerasi di lingkungan Polri yang sudah seharusnya terjadi.
Hal ini juga yang terjadi di Satuan Brimob Polda Jabar bertempat di lapangan Mako Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jabar Jl. Tangkuban Perahu No. 598 Desa Cikole, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Komandan Satuan Brimob Polda Jabar Kombes Pol. Yuri Karsono, S.I.K., memimpin upacara pengukuhan jabatan Komandan Batalyon B Pelopor Kompol Maman Ismail, A.Md.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wadansat Brimob Polda Jabar Akbp Agung Danargito, S.I.K., M.Si., para Danyon Pelopor, Danden Gegana, Pejabat Utama Satbrimob Polda Jabar serta diikuti oleh seluruh personel Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jabar.
Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol. Yuri Karsono, S.I.K., mengatakan bahwa rotasi jabatan di lingkungan Polri merupakan hal yang lumrah dan bagian dari tradisi organisasi.
“Rotasi dan mutasi merupakan hal yang biasa di lingkungan Polri, selain langkah pembinaan karier juga sebagai upaya untuk memelihara dinamika organisasi”, kata Yuri Karsono.
“Kami berharap kepada Kompol Maman Ismail sebagai Danyon B Pelopor bisa memberikan warna yang berbeda bagi Satuan Brimob Polda Jabar dan menjadikan dampak positif terhadap kepercayaan masyarakat khususnya di wilayah Back Up Batalyon B Pelopor, saya juga berpesan kepada anggota Batalyon B Pelopor sekalian agar mampu meneruskan hal – hal yang sudah baik dan telah dicapai selama ini”, terang Yuri Karsono. (Asep)
Sering Disegel, Galian C Ilegal di Jalan Bomang Marak Lagi
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Rabu, 17 Februari 2021 | 13.48
Tajurhalang - GalianC ilegal di area Jalan Bomang (Bojong Gede Kemang) antara Desa Kali Suren dan Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor marak lagi. Padahal galian ini telah mengakibatkan jalan Bomang tertutup tebal tanah merah, Senin (15/2).
Kasat Pol PP Kecamatan Tajurhalang, Sularso beserta jajarannya dan Aiptu Tresna Bimas Tajurhalang saat Sidak ke lokasi mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali galian C ilegal itu disegel. ”Bahkan memberikan peringatan untuk truk-truk bertonase dilarang menjatuhkan tanah ketika melintas di Jalan Raya namun tindakan kami tidak hiraukan,”ucapnya.
Sularso juga menambahkan, upaya pihaknya menutup galian ilegal tersebut tidak mendapatkan respon karena saat mendatangi lokasi, pihak pengelolanya tidak ada di lokasi bahkan saat dihubungi via telepon tidak mau merespon.
Padahal masalahnya, tidak sedikit pengendara motor tergelincir saat kondisi hujan. “Itu karena masih bandelnya pengelola galian C tersebut, rencannya hari ini (red) kami jajaran Satpol PP didampingi Bimas Tajurhalang akan mendatangi lokasi ini lagi,”cetusnya.
Sementara, Rodiyah salah satu warga Kalisuren mendesak aparat berwenang atau pemerintah Kabupaten Bogor bersikap tegas. “Jalan baru ini sudah banyak yang hancur juga disisi pinggirnya, karena lalu lalang kendaraan pengangkut tanah tersebut,” ujarnya.
Rodiyah juga menambahkan, aparat terkait harus bisa menghentikan proyek Ilegal tersebut agar tidak mengotori jalan raya, karena bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. “Kami minta ada tindakan tegas dari aparat berwenang. Jalan ini dibangun oleh uang rakyat miliaran rupiah, sekarang dirusak oleh para galian C ilegal,” pungkasnya. (ISP)
Polsek Rancabungur Gelar Razia Masker Tiap Hari
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Selasa, 02 Februari 2021 | 15.18
Rancabungur - Bersama unsur Muspika, Polsek Rancabungur menggelar Operasi Yustisi. Kegiatan ini fokus pada warga yang tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) masker, Selasa (2/2/2021).
Kapolsek Rancabungur, Iptu Tatang Hidayat, menuturkan, saat ini sanksi yang diterapkan sebatas sanksi sosial, sanksi fisik dan teguran. Untuk sanksi denda belum diterapkan dengan berbagai pertimbangan.
Operasi ini dilaksanakan setiap hari, tepatnya di Jalan Letkol Atang Sanjaya (Ats) seperti di depan kantor Kecamatan Rancabungur, depan Masjid Besar Baitul Rahman Rancabungur, Jalan Cagak Rancabungur dan tempat keramaian.
Operasi yustisi ini digelar setiap pukul 09:00 WIB selama 1-2 jam dan sekitar pukul 15:00 WIB. ”Personel polsek yang diterjunkan antara empat hingga enam, Satpol PP empat dan delapan, TNI sekitar satu hingga dua personel,” jelasnya, Kepada awak media.
Tak hanya itu, pihaknya juga membagikan masker gratis bagi pelanggar yang kedapatan tidak memakai masker. Setiap hari rata-rata habis sekitar 100 masker. Saya mengimbau masyarakat menaati protokoler kesehatan ini agar terhindar dari wabah Covid-19, ”tandasnya . (Igon)
Penggunaan alat-alat tradisional semakin menurun. Kebanyakan telah diganti oleh peralatan modern.
Diposkan Oleh: potret-bogor.com on Sabtu, 30 Januari 2021 | 20.04
Ciseeng - Namun berbeda di Kampung Parigi, Desa Parigimekar, Kecamatan Ciseeng. Di sana masih ada warga menggunakan perkakas tradisional. Musababnya, banyak ditemukan perajin besi.
Selain peternak ikan hias, banyak juga yang memilih pandai besi sebagai profesi utama sebagian warga. Hampir di setiap sudut kampung ditemukan bengkel pembuatan golok, parang, arit, dan perkakas lainnya.
Salah satu warga Kampung Parigi, Atang (50) mengaku sudah lama bekerja di tempat pembuatan golok. Bengkel tempatnya bekerja ini turun-temurun dari pendahulunya yang tidak diketahui sejak kapan dimulainya.
“Kami hanya meneruskan dari pendahulu dan semua yang kerja di sini asli kampung sini,” terangnya kepada Potret Bogor.
Target Atang per hari membuat 20 parang dan golok. Sementara di bengkel milik dan tempatnya bekerja terdapat dua dapur yang terdiri dari tiga orang pekerja per dapurnya.
Artinya target semua per hari adalah 40 barang. Karena permintaan lebih banyak parang, sejak seminggu yang lalu pembuatan golok ditunda.
Untuk pembuatan satu parang memerlukan waktu sekitar sepuluh menit. Bahan-bahan yang digunakan adalah bekas per mobil. Kemudian dipanskan lalu ditempa menggunakan palu hingga halus. Parang yang dibuatnya didistribusikan ke wilayah Bogor dan Sukabumi.
“Untuk satu minggu biasanya mengirim satu kodi parang. Harga satuan parang berkisar antara Rp25.000 sampai Rp35.000. Sementara untuk satu kodi Rp500.000 sampai R.600.000,” ujarnya.
Walaupun banyak peralatan modern, Atang mengaku pemesanan parang tidak pernah surut. Setiap harinya tetap menghasilkan sesuai target.
Terkadang Ia harus lembur jika pemesanan sangat banyak, Ada juga pemesan satuan yang langsung datang ke bengkelnya, namun sangat sedikit jumlahnya.
Ia bersyukur sampai saat ini masih banyak peminat parang. Ia juga berharap kedepannya jauh lebih baik.Baginya membuat parang merupakan sumber yang mendatangkan uang.
”Saya harapkan kedepannya pemesanan ini semakin hari semakin banyak, karena jika sepi pemasukan buat biaya keluarga pun sedikit,”harapnya.
Reporter : Beni Kumis
Editing : Igon P